Thursday, January 21, 2010

Pembangunan



Seperti kita ketahui, kerak bumi tidaklah homogen, dan tidak padat merata, tetapi penuh dengan patahan dan retak-retak dan tebalnya hanya sekitar 20 km yang harus menahan desakan magma yang disebabkan oleh rotasi yang sangat kuat dari bumi.
Kita dapat membayangkan betapa besar resikonya melakukan pembangunan yang berlebihan di bumi ini, tetapi manusia tidak memiliki pilihan lain. Dengan makin bertambahnya penduduk bumi, yang sekarang jumlahnya sekitar 5 milyar orang, memerlukan tempat berteduh, tempat melakukan kegiatan hidup, dan juga membutuhkan tambahan sarana transportasi dan energi untuk menunjang kebutuhan hidupnya.
Tercatat 30% dari planet bumi ini adalah daratan, dan sisanya merupakan daerah perairan (air lautan, dan sebagainya), sedangkan penduduk bumi terus bertambah setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah populasi manusia di muka bumi juga mempengaruhi jumlah pangan, sandang, dan papan. Dari penjalasan sebelumnya sudah kita pahami bahwa daratan yang ada di muka bumi memiliki keterbatasan luas, sehingga tata ruang daerah untuk pemukiman penduduk tidak terkondisikan secara baik. Maka dari itu pemerintah selalu mencari jalan keluar agar
Pembagunan yang kita lakukan ini semata-mata hanya untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, bila pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhannya, maka hubungan antara manusia dengan bumi ini tidak akan dapat terjalin dengan harmonis.
Menurut perhitungan para ahli, peluasan kota-kota besar di dunia ini akan menghabiskan tanah dalam waktu 30 tahun mendatang, sedangkan tanah pertanian sangat diperlukan untuk memproduksi makanan bagi penduduk dunia yang terus bertambah.
Pengadaan atau pembangunan jalan dimaksudkan untuk kelancaran pergerakan manusia dan barang (lalu-lintas) sebagai salah satu komponen penting dalam pembangunan suatu negara, dengan tujuan akhir kemakmuran bagi rakyat. Jalan juga mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sehingga, segala upaya yang bertujuan untuk mengopotimalkan daya guna jalan merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi semua pihak yang berkepentingan, meliputi pembina, pengelola, pengguna, dan pemanfaat jalan lainnya.
Pembangunan bendungan pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan yang telah direncanakan , karena pembangunan bendungan sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tujuan pembangunannya yaitu untuk pembangkit tenaga listrik, irigasi (pengairan), pengendalian banjir, perikanan darat, air minum, air industry, pariwisata, dan masih banyak lainnya.
Sama halnya dengan pembangunan bendungan dan jalan, pembangunan gedung pencakar langit juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi kebanyakan orang mengatakan pembangunan gedung pencakar langit merupakan suatu kemewahan yang berlebihan, padahal di kenyataan adalah sebaliknya, gedung pencakar langit dibangun dengan maksud mulia yaitu, dengan tujuan menghemat lahan di tempat kita berdiri ini. Akibat dari banyaknya pembangunan gedung yang meluas kesamping, menyebabkan semakin meningkatnya harga tanah, terutama di kota-kota besar, yang memaksa manusia mau tidak mau harus membangun ke atas. Negara-negara yang hanya terdiri dari beberapa pulau kecil seperti Singapura dan Hongkong tidak mempunyai pilihan lain kecuali membangun ke atas.
Jadi, sudah jelas pelaksanaan pembangunan di muka bumi ini bukanlah merupakan suatu kemewahan, tetapi sebaliknya merupakan tindakan peri kemanusiaan dalam arti menghemat tanah dan meningkatkan sarana pemenuh kehidupan bagi generasi mendatang. Namun demikian, masalah-masalah ekologis yang berhubungan dengan adanya bangunan bangunan tersebut harus tetap menjadi perhatian setiap orang.

No comments:

Post a Comment